Tukang parkir yang kebal aspal,
bekerja tanpa sandal, tukang duren melamun dengan tatapan kosong karena terlalu
lama dagangannya gak laku dan pengemis renta yang berkeliaran di kampus. Itulah sekelebat
gambaran Indonesia yang lupa akan jatidirinya saat ini, lupa akan luasnya
hutan, luasnya lautan, dan luasnya tanah persawahan. Mereka sibuk menonton
pertunjukan wayang versi cabinet bersatu jilid satu dan dua denagn lakon “SBY
diakhir kuasa”, orang-orang terbahak-bahak dan geli menonton berbagai berita
pencitraan, gontok-gontokan, korupsi, terorisme dan lainnya. Mengapa begitu,
mungkin lakon di kabinet semuanya adalah pelawak namun bertampang pemimpin yang
tidak serius dan becus dalam mengurus kepentingan Negara ini. Para pelawak pun
mulai resah karena sudah 3 minggu tidak
ada job yang datang karena orang-orang sudah getol memandangi televisinya untuk
melihat para lakon cabinet bersandiwara.
Kembali lagi pada soal Indonesia yang menjadi pikun, apakah ini
disebabkan lakon cabinet atau memang Indonesia itu tak seluas tanah pertaniannya,
walau demikian saya lebih suka berujar bahwa lakon cabinet membuat masyarakat
lupa akan Indonesia yang sesungguhnya, agar mereka bisa mengeruk kekayaan Indonesia
secara sengaja tanpa rasa kemanusiaan sedikitpun.
Tukang penjual kerajinan anyaman
yang berjualan hingga menginap di emperan jalan dan tidur hanya dengan balutan
sarung, tukang mainan gasing tradisional yang terengah-engah dipinggir jalan di
payungi terik matahari,penjual karpet yang seharian berkeliling desa dengan
memikulnya walau berat tetap dijalaninya, nenek renta tua buruh penggarap
tanah sawah milik sang juragan yang sudah
lama tak pernah tersenyum dan gelandangan yang dengan kaki palsunya di pinggir
jalan dekat rumah sakit. Semua orang itulah yang seharusnya berada dan menjadi
sosok indonesia yang sesungguhnya, mereklah yang tahu persis seluk beluk masalah
apa yang sedang dialami Indonesia saat ini, dan mereka juga lah yang tahu
caranya menyelesaikan masalah itu. Sampai kapankah kita harus menunggu mereka
masuk jadi lakon cabinet, tidak, tidak, tidak…. Bukan itu, tidak mungkin mereka
itu hanyalah ilusi. Kita harusnya mulai dari diri sendiri untuk betul-betul
kembali menjdi Indonesia yang seutuhnya, Indonesia yang luasnya memang seluas
tanah pertaniannya, lautannya dan kedirgantaraannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar