Minggu, 06 Januari 2013

Penjelasan Pancasila Dari Pak Guru Bambung


            

            Tafsir Pancasila atas dasar Hasta Brata dari tradisi wayang, tradisi yang oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia. Hasta Brata adalah delapan laku kepemimpinan yang pernah disampaikan Kresna kepada Arjuna di Gunung Kutharunggu.
            “Ketuhanan Yang Maha Esa berarti seluruh warga terutama pemimpinnya, lebih-lebih pemimpin puncaknya, yakni kepala negara, harus suwung, suwung itu zero, tetapi bukan empty. Pemimpin hanya melekat pada Tuhan. Dia tidak melekat pada yang lain, termasuk pada harta dan benda yang dimilikinya. Pemimpin boleh kaya dan berkuasa (berisi), tapi tidak boleh mempunyai kemelekatan pada harta benda dan kekuasaan tersebut (kosong).”
            “Kemanusiaan yang adil dan beradab berarti manakala kemaslahatan bersama dunia membutuhkan harata benda dan kekuasaannya, pemimpin terutama pemimpin tertinggi yang telah suwung harus merelakannya. Ini bagaaikan Prabu Yudhistira yang bahkan merelakan darah dagingnya sendiri. Bagaikan Nabi Ibrahim yang bahkan merelakan anakanya sendiri disembelih.”

            “Persatuan Indonesia berarti menjaga agar indonesia tetap utuh, agar keanekaragaman di dunia tetap terpelihara. Tidak bisa seluruh dunia kita jadikan satu negara dan satu bangsa. Ini akan menyalahi kodrat lima unsur sumber daya alam yaitu materi, waktu, energi, ruang dan keanekaragaman.”
            “lalu hanya orang-orang yang terbukti mampu menjaga keanekaragaman dunia melalui Persatuan Indonesia dalam ranah kemanusiaan atas dasar ketuhanan, itulah yang berlaku memimpin musyawarah mufakat. Itulah seyogianya nuansa dari sila keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan. ”
            “Tak boleh ada musyawarah apapun yang agendanya bukan untuk sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Seluruh rapat, kumpul-kumpul, yang agendanya bukan utuk itu, dinyatakan ilegal…..” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar