Catatan kecil, yah dari situlah tulisan-tulisan besar akan tumbuh dan berkembang (cerpen, novel & roman). Jadilah penulis yang memulai dari catatan kecil, dimulai dari kehidupan sehari-hari kita dan yang paling sering kita lakukan (ahli dalam suatu bidang).
Sabtu, 16 Februari 2013
Terusik
Derap langkah
serasa memeking dikesunyian
Terdengar jelas
dalam bathin yang lelah
Hujan tak
kunjung tiba menetes
Negeriku yang
haus akan sebuah pencarian
Berkelana menemukan
kembali Ibu Pertiwi
Malam hingga
malam dilalui hanya sepi terasa
Tak jua ada
sosok dari sang Ibu Pertiwi
Dimana kau selalu
pergi saat malam terbangun
Inikah yang
kau maksud kenyamanan
Tapi terasa
hambar bagi jiwa raga kami
Tanah ini………
Negeri ini……….
Mewariskan kemewahan
idealism semu.
“Aku Ibu
Pertiwi, selalu ada sejak kau membuka mata. Hingga berhari-hari kau meminum dan
hidup dari air ditanah Ibu Pertiwi ini, aku ada di hati kau, dan karena itu
kamu semestinya merenunginya. Tidaklah menutup mata dalam hidup di tanah Ibu Pertiwi.”
25 Jam
Sang surya
memang telah lelah
Tenggelam dalam
penat
Peluh menyinari
negeri ini
Langit berubah
berwarna pekat
Hati terasa
lega
Walau gelap
menyelimuti
Was-was
hilang keluar
Bimbang tak
lagi menerka
Sedari tadi
terdiam
Menyadari hari
esok telah menunggu
Tangan gemetar
berpegang bahu
Mata memicing
silau sinar lampu
Mereka datang
saat pekat dihati
Kami membagi
rasa bersama
Tak peduli angin malam menerpa
Sahabat tetaplah
terjaga bersamaku…..
Langganan:
Postingan (Atom)