Rabu, 22 April 2015

Rindu pematang sawah


Judul   : Rindu pematang sawah
Tahun  : 2014
Taken by Nikon FM10 (analog)
Suatu pagi suatu hari bersenjata sebuah kamera aku mulai menyusuri setapak jalan berlumpur dan becek. Turun kebawah di areal perkebunan dan persawahan belakang rumah. Hijau dan kuning mendominasi, hijau yang sejuk nan segar mengobati mata dan jiwa yang gersang karena asap rokok dan kendaraan bermotor budaya yang ada di kota, kini saat aku berada di atas perkebunan dan pematang sawah ini akhirnya bisa terobati walau aku tahu aku harus kembali lagi nanti ketempat ini karena sesuatu yang menyembuhkan dan indah ini adalah candu yang tak kuasa kita tolak namun harus kita atur sesuai dengan apa yang kita butuhkan bukan untuk merusak diri dengan menuruti keinginan diri. Kuning hanyalah pantulan warna dari matangnya sinar matahari nan cerah di pagi itu, keringat bercucuran walau baru sekitar dua puluh menit aku menjelajah namun rasa letih adalah pengingat akan bahaya diri sendiri jika melakukan sesuatu yang berlebihan, berambisius yang mencandu pula.
Sesuatu yang indah belum tentu melahirkan sebuah kebaikan dan yang buruk belum tentu  berujung kejahatan, yang wajib kita lakukan adalah menjadi orang-orang yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar