Mungkin ini sebuah omong kosong namun ini cukup bisa mengisi
kekosongan mu didunia pendidikan yang ‘ass hole’, sebab kita telah kehilangan
diri kita sendiri yang di ambil oleh criminal pendidikan, merenggut segala daya
kreativitas kita, mematikan daya eksperimen kita dan mencuri pikiran kita
dengan doktrin-doktrin kapiran. Iya ini memang omong kosong sebab kita harus
menjadi seperti mereka, mendapatkan nilai dan lulus dengan predikat sempurna,
hidup kita berubah menjadi asset-asset rongsokan yang setelah lulus hanya
bertumpu pada kertas yang menjamin pengalaman kosong. Kita membayar tunai
setiap beberapa bulan sekali untuk mendapatkan pengalaman yang omong kosong,
untuk mengikis sedikit demi sedikit rasa penasaran terhadap apa yang ingin kita
pelajari, kita membayar hanya untuk membangun kuburan bagi bakat-bakat kita
yang malu untuk hidup. Kenapa kita harus sama seperti kalian jika kita bisa
hidup perdampingan dalam perbedaan, kalian teruslah membangun mimpi-mimpi dan
kata-kata manis kepada anak-anak kalian, namun biarkan kami juga memilih
kehidupan kita. Kita sudah terlalu lama hidup dalam masa orientasi yang
menjurus pada per-peloncoan, entah itu fisik, verbal bahkan seksual dan gender,
mungkin juga rasialisme dan kepercayaan. Kita menghabiskan waktu hanya untuk
menjadi sekelompok pembenci dan sekelompok penghina, menghinakan diri sendiri
demi jabatan dan uang semata, menjadi sekelompok yang rela berjuang mati-matian
untuk suatu alasan yang tak berdasar dan gegabah. Dimana lagi kita harus
mencari diri kita yang telah kalian rebut selama ini, kemana kita harus pulang
? sedangkan kalian penjarakan jati diri kita dengan tekanan dan ancaman kegagalan yang tak
termaafkan ? harus mengadu kepada Tuhan yang mana lagi untuk memberikan
peringatan karma terhadap kalian yang telah mencuri rasa ingin tahu kami ?
sungguh kami telah kehilangan segala-galanya.
Tujuan utama pendidikan adalah menumbuhkan rasa kreativitas
pada peserta didiknya bukan untuk menjangkiti jiwa peserta didik dengan bualan
ketakutan masa depan dan ancaman dari masa orientasi yang menguatkan mental
katanya sih begitu, dari mana lagi kita akan menjadi manusia jika tak nampak
unsur kreativitas dan rasa ingin tahu yang besar ?
Untuk apa tradisi pendidikan jika hanya menghasilkan
perpeloncoan dan penghakiman sepihak hanya Karena kita sedikit berbeda dari
kalian, jika kita memiliki standar atau kualitas yang berbeda lalu kalian nilai
hanya dengan cara kalian saja maka itu bukan lah pendidikan tapi doktrin yang
terslubung, lihat baik-baik kami dan nilai lah kami sesuai standar kami,
bukankah apel dan tomat sama-sama merah namun bukan berarti mereka sama persis
toh ? tak baik jika kita hanya menillai dari luarnya saja dan tak usah
menyamakan perbedaan kita, cukup hormati agar bisa berjalan berdampingan.
Pendidikan adalah lembaga yang melayani, bukan kita peserta
didik yang menjadi budak yang mau-mau saja untuk melayani dinasti kalian, mau
saja menjadi ayam potong yang jika tidak menuruti perintah kaisar akan
disembelih dan dijadikan ayam panggang, sudah cukup omong kosong ini, biarkan
kami menjadi seperti diri kita yang hilang dahulu, bahwa kita membayar
pendidikan bukan untuk sebuah pengalaman yang omong kosong tetapi kita membayar
untuk sebuah pengalaman yang menumbuhkan rasa kreativitas dan gairah hidup yang
sehat.
Selamat hidup di dunia omong kosong. . .dunia pendidikan. .
.bisnis menggiurkan abad modern kini dan nanti. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar