Ketidak-warasan merupakan hal yang bukanlah aib namun itu
adalah hancurnya selubung dari kewarasan yang semu dan terkungkung teori
belaka, terkungkung ambiguitas saja. Dari mana orang akan meramaikan
jiwa-jiwanya jika ia hanya menambah ruang kosong dalam jiwanya, ruang kosong
yang timbul akibat sifat munafik agar mendapat pujaan semu yang tak abadi, iya
abadi namun tak sampai hati merengkuh kenikmatan yang timbul dari hal
spontanitas dan refleksi dari lingkungan sekitar kita. Sampai mana kita akan
bertahan dengan kegilaan ini, apakah hanya sekejap saja ? bagi ku uang yang
maha membeli tak bisa jua membeli sehat dari bandar penyakit, uang tak sanggup
melepaskan orang dari kematian, sungguh kaki ini tak bersandal yang nyaman
karena uang tak sanggup menghidupi dan membeli kenyamanan itu semua, aku tak bisa mengelak jika hidup untuk
berbagi tentang hal yang hina tapi juga semua tentang kemanusiaan yang
memanusiakan ! aku lelah namun tak berarti harus berhenti begitu saja, aku
hanya perlu berjalan lambat sambil mengatur nafas yang dahaga, dahaga akan
hal-hal tawa kita lalu di depan teras sempit tak bertuan. Tanpa perapian dan
kayu bakar mengguna api sebagai pengusir rasa dingin ini. Dari manapun kita
bisa melangkah asalkan kita berimajinasi tentang niat baik maka keberanian tak
usah meragu walau kita memulai dari keraguaan tersebut sesungguhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar