Pagi subuh sudah kenyang perut ini, ku tinggalkan mereka
berdua terkapar di trotoar teras rumah. Berkendara di tengah sunyi sendiri,
rasa was-was tersirat dalam hati namun tak ku biarkan itu menikam lebih lama,
cukup ku acuhkan rasa was-was itu. Sambutan subuh dengan adzan yang merdu
memecah keheningan subuh membangunkan malam yang sejenak lelap dalam pelukan
mimpi. Namun aku terperanjat oleh rasa yang aneh melihat nenek bungkuk tua
berjalan menyusuri jalan subuh menuju masjid dan aku masih berkendara berfikir
ragu untuk untuk melangkahkan kaki lemah ini untuk merasakan sejuknya udara
pagi aku pun malas melangkah sungguh ironi dalam diri.
Memang syiar yang terkuat adalah syiar dari perbuatan yang
murni dan jernih akan ikhklas, jika aku terperanjat melihat nenek tua bungkuk
bergegas berjalan menuju masjid dari pada aku yang disuruh pergi ke masjid oleh
Ibu dan kakak saya di rumah yang melalui ceramah memang tak bisa dibandingkan
kedua metode tersebut. Yang jelas perbuatan baik pasti akan menggugah siapapun
dimanapun dan kapanpun walau yang melakukan itu hanyalah seorang nenek tua yang
bungkuk jalannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar