Senin, 24 September 2012

KEPEDULIAN, PERHATIAN DAN KEBEBASAN BERKARYA


BELAJAR DAN PEMBELAJARAN_ Setiap anak memiliki keunikan yang berbeda-beda, impian dan bakat yang beda pula, apakah mereka itu bodoh ? apakah mereka itu memiliki kelainan ? seharusnya kita tahu bahwa mereka adalah anak-anak yang hanya butuh perhatian penuh dari kedua orang tuanya, agar memiliki sebuah motivasi yang tinggi dalam mengembangkan bakat-bakatnya tentunya, yang bisa dibilang bakat unik.
            Orang tua terkadang menganggap bahwa anak yang pintar matematika di sekolah dan patuh pada orang tua adalah anak yang memiliki masa depan yang baik, namun itu hanyalah sebuah pemerasan kehendak orang tua dan guru-guru terhadap anak dan murid-muridnya agar memenuhi standar/batas minimal nilai yang di tentukan.
Terlihatlah sudah bahwa kolotnya system pendidikan saat ini, yang hanya mementingkan nilai-nilai semu dari pada mengembangkan bakat anak didik dan mencari solusi tentang kesulitan belajar anak didik atau malah tidak sadar menggunakan metode pembelajaran yang tidak memanusiakan manusia (seperti melatih hewan sirkus), apakah ilmu mereka itu akan mendapatkan balasan pahala (amal jariah) kelak jika seorang guru saja tak mengerti apa masalah belajar dari anak didiknya. Disamping itu sungguh ironis bahwa kebanyakan sekarang guru itu ibarat musuh bagi para anak didiknya, mengapa ? karena guru terlalu mudah mengajarkan ilmunya padahal anak didik itu terlalu sulit untuk menerima ilmu itu dengan metode yang kolot atau metode-metode yang monoton dan setiap anak itu unik ? maksudnya adalah setiap anak memiliki pemahaman yang berbeda-beda terhadap penyampaian materi oleh guru-gurunya. Orang tua adalah peran utama seorang anak akan menjadi manusia seutuhnya nanti, perhatian dan kasih sayang sangatlah penting tanpa kedua unsure tersebut hanya akan melayukan sebutir semangat anak yang menjadi motor pengerak untuk bertahan hidup dan bersaing sesuai bakanya di dunia nyata kelak.
            Berdasarkan dari sumber (film Taree Zameen) yang aku lihat, bahwa masalah belajar dan pembelajaran yang dihadapi adalah kurangnya perhatian, khususnya perhatian orang tua terhadap kesulitan yang dirasakan & dihadapi oleh anak dalam menulis dan membaca (seperti dalam film), dalam film tersebut sang ayah hanya ingin tahu anak itu tidak nakal dan bisa naik kelas tetapi si ayah hanya bisa memarahi dan mencaci anaknya tanpa memahami masalah si anak atau bahkan si ayah itu tak tahu bagaimana rasanya menjadi anak yang di ejek dan malu karena tidak bisa membaca dan menulis, sungguh ironis dan memperhatikan jika si ayah itu menganggap anaknya itu seperti kuda perah tanpa peduli impian anaknya.
            Ada apa dengan guru, apakah guru itu pengantar si anak menuju kesuksesan atau malah menuju kejatuhan abadi dengan metode kolotnya ? dari yang aku lihat di film ‘Taree Zameen’ menggambarkan bahwa guru itu bukan mengajarkan disiplin atau ilmunya tetapi mereka secara tidak langsung telah mengajarkan kebencian dan kekerasan dengan cambuk  penggarisnya atau coretan tinta merah yang memenuhi buku tugas si anak dengan mencampakan apa pokok masalah anak terhadap metode pembelajarannya, sudah benarkah si guru memberikan materi ? menarikah cara penyampaian materi si guru ? tentu belum dengan cara-cara biasa itu. Menjadikan pelajaran-pelajaran itu sebuah momok bagi para siswanya, terlalu kaku kah pendidikan itu ?
            Apakah yang harus orang tua lakukan saat menghadapi anak dengan bakat dan impian yang unik ? apakah yang harus dikatakan pada anak bila meraka mempunyai masalah ? Pertama tentu maksimalkan perhatian orang tua terhadap anak-anak kita, jangan samapai motivasi anak itu lenyap tanpa bekas karena kekeringan perhatian dan kasih sayang orang tua. Curahkan semua senyum orang tua kepada anaknya agar tentram lah hati si anak karena permasalahan belajarnya dan orang tua hanya perlu mengatakan, mengutip dari film Taree Zameen “nak ayah menyayangi mu….jika ada masalah datanglah kepada ayah……jika kau gagal dan terjatuh, jangan sedih ayah akan selalu ada untuk mu”, kepedulian bisa menyembuhkan kesedihan dan menentramkan hati. Begitulah yang seharusnya orang tua lakukan.
            Metode apakah yang tepat untuk mengajar ? bagaimana guru mengenali masalah-masalah anak didiknya ? Sulit untuk menjadi seorang guru memang, jika seorang guru bisa merasakan semua yang dirasakan anak didiknya mungkin akan lebih mudah. Pada dasarnya perbedaan setiap anak didik lah tantangan bagi sang guru, mungkin saja satu anak dengan anak lainya dalam proses penerimaan materi yang disampaikan oleh guru itu ada yang cepat dan lambat, jelasnya buat lah suasana pembelajaran itu sekondusif mungkin agar anak didik mersakan kepedulian guru maka secara perlahan guru bisa memahami anak didiknya sendiri bahkan bisa menemukan bakat terpendam dari anak didik yang di luar dugaan.
            Jadi kepedulian, perhatian dan memanusiakan manusia adalah kunci dari masalah belajar dan pembelajaran yang dihadapi dunia pendidikan yang terlalu mengedepankan nilai-nila semu tanpa ada penyeimbangan moral pendidikan, berikan kami kebebasan berkarya maka kita akan taklukan dunia walau kita itu dianggap aneh dan bodoh tapi kelak dengan bebas berkarya sesuai bakat kita akan tetap memenangkan tantangan dalam hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar