Iya benar kita ada disini bukan untuk merubah masa lalu.
Namun orang selalu terjebak pada masa lalu, memang benar kita bisa kembali
kepada masa lalu namun kita perlu membuat ingatan itu dalam bentuk 5 dimensi
mungkin, atau kita cukup dengan 3 dimensi ? entahlah ingatan itu selalu
mengajarkan tentang sejarah dan masa depan secara bersamaan, kadang orang
merasa bahwa telah membuat hal paling baru namun di masa lalu hal tersebut
hanyalah lelucon belaka. Kadang pula dari masa lalu kita bisa menemukan masa depan
yang lebih baik. Sanggupkah kita percaya tentang kegialan pemikiran manusia
yang membuat manusia itu sendiri merasa perbedaan waktu semakin berjarak ?
semua tanda tanya ini tak lebih hanya waktu yang tahu jawabnya karena waktu dan
gravitasi adalah cerminan kesempurnaan-Nya.
Catatan kecil, yah dari situlah tulisan-tulisan besar akan tumbuh dan berkembang (cerpen, novel & roman). Jadilah penulis yang memulai dari catatan kecil, dimulai dari kehidupan sehari-hari kita dan yang paling sering kita lakukan (ahli dalam suatu bidang).
Minggu, 22 Maret 2015
Senin, 16 Maret 2015
Memberilah. . .
Kalian terlalu banyak membaca dan menulis tentang cara cepat
mendapatkan uang dari dunia maya bahkan dari cara korupsi mungkin ? kalian tak
pernah sadar bahwa semakin kalian mencari harta itu semakin kurang pula harta
yang kita butuhkan atau kita inginkan ! sungguh semakin kita menyimpan harta
semakin busuk niat kita untuk memperoleh harta-harta itu. Jangan sampai kita
lupa hakikat tentang kaya harta di dunia ini, memang tak bisa kita sangkut
pautkan apa yang ada di dunia ini dengan dunia para religious, okeh baik anggap
saja saya menghadapi orang barat yang berwatak dan bermental neorealis karena factor
alam yang memiliki empat musim, yang susah sekali di beri pengertian bahwa
dengan semakin kita memberi maka semakin lapang rezeki dan harta kita tak akan
pernah berkurang bahkan selalu terus bertambah sesuai atau lebih dari yang kita
berikan pada orang lain, sejak kecil seharusnya sudah di tanamkan sifat social dan
kemanusiaan agar telah dewasa tak kaget untuk melihat kapitalisme dan liberal
yang akut dan candu tentunya, membuat orang-orang terpaksa dan terbiasa untuk
melakukan korup karena ada kesempatan dan rendah akan rasa kemanusiaannya dan
rasa sosialnya. Mungkin sifat atau kebiasaan mengkoleksi itu timbul dari system
yang menganjurkan untuk menumpuk harta dari pada membagikan kepada sesama yang
lebih membutuhkannya. System memang maha dahsyat yang orang atau seorang tak
bisa melawan sendiri dengan kaki ringkih dan mata berebelas kasih tak berdaya. Jangan
saah sambung lagi yah karean telfon kita sudah jadi miliki seseorang di pusat
sana. Jika ingin kaya maka berbagilah !
Rabu, 04 Maret 2015
gimbal expose
Ketidak-warasan merupakan hal yang bukanlah aib namun itu
adalah hancurnya selubung dari kewarasan yang semu dan terkungkung teori
belaka, terkungkung ambiguitas saja. Dari mana orang akan meramaikan
jiwa-jiwanya jika ia hanya menambah ruang kosong dalam jiwanya, ruang kosong
yang timbul akibat sifat munafik agar mendapat pujaan semu yang tak abadi, iya
abadi namun tak sampai hati merengkuh kenikmatan yang timbul dari hal
spontanitas dan refleksi dari lingkungan sekitar kita. Sampai mana kita akan
bertahan dengan kegilaan ini, apakah hanya sekejap saja ? bagi ku uang yang
maha membeli tak bisa jua membeli sehat dari bandar penyakit, uang tak sanggup
melepaskan orang dari kematian, sungguh kaki ini tak bersandal yang nyaman
karena uang tak sanggup menghidupi dan membeli kenyamanan itu semua, aku tak bisa mengelak jika hidup untuk
berbagi tentang hal yang hina tapi juga semua tentang kemanusiaan yang
memanusiakan ! aku lelah namun tak berarti harus berhenti begitu saja, aku
hanya perlu berjalan lambat sambil mengatur nafas yang dahaga, dahaga akan
hal-hal tawa kita lalu di depan teras sempit tak bertuan. Tanpa perapian dan
kayu bakar mengguna api sebagai pengusir rasa dingin ini. Dari manapun kita
bisa melangkah asalkan kita berimajinasi tentang niat baik maka keberanian tak
usah meragu walau kita memulai dari keraguaan tersebut sesungguhnya.
Senin, 02 Maret 2015
Lembah Subuh Dalam Kesunyian
Pagi subuh sudah kenyang perut ini, ku tinggalkan mereka
berdua terkapar di trotoar teras rumah. Berkendara di tengah sunyi sendiri,
rasa was-was tersirat dalam hati namun tak ku biarkan itu menikam lebih lama,
cukup ku acuhkan rasa was-was itu. Sambutan subuh dengan adzan yang merdu
memecah keheningan subuh membangunkan malam yang sejenak lelap dalam pelukan
mimpi. Namun aku terperanjat oleh rasa yang aneh melihat nenek bungkuk tua
berjalan menyusuri jalan subuh menuju masjid dan aku masih berkendara berfikir
ragu untuk untuk melangkahkan kaki lemah ini untuk merasakan sejuknya udara
pagi aku pun malas melangkah sungguh ironi dalam diri.
Memang syiar yang terkuat adalah syiar dari perbuatan yang
murni dan jernih akan ikhklas, jika aku terperanjat melihat nenek tua bungkuk
bergegas berjalan menuju masjid dari pada aku yang disuruh pergi ke masjid oleh
Ibu dan kakak saya di rumah yang melalui ceramah memang tak bisa dibandingkan
kedua metode tersebut. Yang jelas perbuatan baik pasti akan menggugah siapapun
dimanapun dan kapanpun walau yang melakukan itu hanyalah seorang nenek tua yang
bungkuk jalannya.
Lelaki Yang Terasingkan
Betapa indahnya hidup, sayangku; bagaikan hati penyair, yang
diisi dengan cahaya dan kelembutan hati. Dan betapa kejamnya hidup, cintaku,
seperti hati criminal, berdentam-dentam dengan kejahatan dan ketakutan.
Esok hari yang riuh di jalanan kota, banyak orang sibuk
lalu-lalang dan kendaran motor-mobil tak habis datang silih berganti. Hari minggu
adalah hari semua orang bersuka ria, namun ada yang bergeming dengan tatan
hari, tidur dibawah bengunan menara tak bertuan. Ia tidur mengasingkan diri
dari ramai atau ia tertidur karena terlalu sering di abaikan oleh khalayak publik
? entahlah mungkin aku saja yang sedang bersedih dan menahan rindu kampung yang
asri hijau dan segar. Seorang laki-laki kumal dan lusuh terlelap di tengah
megahnya kota budaya dan seni, ia tak peduli apakah ia telah mandi dan
berpakaian layaknya orang-orang kini, pakaian yang bermerek dan sepatu bagus
terkenal nan mahal, ataukah hanya sekadar kaos baru dengan tulisan simple
berbrandid, ia tak sampai hati berfikiran dan memikirkan hal itu, ia adalah
orang yang terdampar di keramaian kota yang sejatinya terlalu ramai untuk paham
apa itu dunia ini, apa itu kaos bermerek dan hal-hal spele seperti itu lainnya.
Aku pun mulai merenung dan sedikit berpikir untuk lalu banyak memahami bahwa
manusia ini tak pernah tahu apakah yang telah diperbuat dan yang belum mereka
perbuat nanti akan sanggup memberikan kebaikan ? namun lelaki lusuh itu tahu
bahwa tak ada yang namanya janji hidup untuk orang-orang yang hanya
mementingkan hal-hal duniawi semata, ia paham terasing dari dunai tapi ia tak
kecewa ia hanya sedang sibuk dengan jiwanya yang terlalu ramai dan penuh sesak.
Pagi itu aku pun pergi meninggalkan nya yang tertidur pulas karena sejatinya ia
pun sedang meinggalkan dunia ini sejenak.
Langganan:
Postingan (Atom)