Anak dusun atas, ketika yang tua belajar ke yang muda. |
Mungkin itu yang pertama kali kita pikirkan atau yang saya
rasakan untuk akhirnya jatuh cinta pada pendidikan parenting setelah ada dua
buku yang saya baca dan masih terus mau baca buku-buku soal pendidikan
parenting. Karena saya ketika membaca dan mengulas materi yang ada pada buku-buku
pendidikan parenting itu seakan kembali ke masa lalu ketika saya masih kecil,
kenapa dulu saya itu seperti itu, kenapa saya dulu kok begitu, bagaimana yah
dulu saya bisa seperti itu ? banyak sekali perenungan dan hal-hal yang jadi
suatu perlawanan terhadap hal-hal pendidikan parenting yang belum bias memfasilitasi
anak-anak dari orang tua yang entah kenapa bisa seperti di tempat-tempat apa
lah itu namanya, oh iya namanya ‘rumah’. Rumah bukan lagi seperti yang kita
harapkan untuk pendidikan parenting, pendidikan itu telah digantikan oleh
mahluk lain seperti kita kenal alien-alien yang mendadak jadi tempat
berfokusnya anak-anak kita di dalam rumah yaitu, radio, tv, laptop, computer,
cell phone, tablet, game console dan lainnya yang menghabisakan waktu berharga
bersama keluarga, sebeneranya yang terjadi pada rumah saya sekarang pun seperti
itu, terlalu banyak alien yang masuk ke dalam rumah saya sehingga mengurangi drastic
percakapan antar anggota keluarga, itu salah satu factor utamanya saja. Masih ada
factor lain yang bisa di identifikasikan.
Lalu apakah itu pendidikan parenting ? apakah ada sekolahnya
? bagaimana orang tua bisa menjadi orang tua ?
Hmm pendidikan parenting itu sebenarnya cara kita atau orang
tua untuk bisa menjadikan anak-anaknya benar-benar menjadi dirinya atau
membantu menemukan jati diri dari seorang anak melalui kasih sayang dan
kelembutan cinta orang tua. Namun terlalu absurd jika kita bicara melalui rasa
yang sekarang sudah susah untuk kita nampakan karena pengaruh alien yang
memasuki rumah-rumah kita tadi. Idealnya menjadi orang tua itu lebih banyak
membaca dan berdiskusi soal pendidikan parenting atau bagaimana cara mendidik
anak sih, tetapi budaya literasi belum bisa menyeluruh dalam masyarakat kita
dan seperti utopia jika kita berbicara pemerataan dan keseimbangan di semua
lini. Tetapi optimis selalu ada karena itu salah satu cabang harapan yang terus
di perlobakan dalam olimpiade kehidupan manusia. Jadi teruslah raih medali
optimisme agar kita bisa terus berharap untuk bisa memeratakan negeri ini sesuai
keunikan dan karakteristiknya, seperti juga anak-anak bangasa ini yang unik dan
berkarakter berbeda-beda.
Kalau ada orang Tanya kamu kok bacaannya buku-buku parenting
sih ? mau nikah muda yah ? emm engga juga sih ini hobi aja biar nanti bisa
cerita ke anak cucu dan ceritanya keren-keren dan juga mendidik hehe, jawaban
ngawur saya ketika ada yang sok usil nanya-nanya begitu. Sebenarnya pendidikan
parenting atau bagaimana menjadi orang tua itu tidak lah ada sekolahnya, yang
di maksud adalah ketika kita bingung menjadi orang tua apakah kita bisa
bertanya pada seorang guru atau dosen atau ahli yang benar-benar terpercaya ?
mungkin ada mungkin tidak karena kehidupan dan masalah seseorang yang di hadapi
itu cuku relative berbeda kadang juga relative sama, terlalau dinamis jika kita
menyarankan satu hal yang sama atau menyarankan hal berbeda walau itu
mirip-mirip prmasalahannya.
Namun pendidikan parenting itu penting sebab potensi emas
anak itu memang suatu keajaiban yang percuma jika kita tidak bisa menguliknya
dan mengarahkannya menjadi pohon yang tumbuh sempurna dan berbuah juga. Ibarat pohon
mangga maka seharusnya kita berharap berbuah mangga, salah persepsi jika kita
berharap berbuah rambutan, menyalahi kodrat-Nya. Anak-anak kita juga seperti
itu seperti pohon yang memang memiliki kodrat yang sudah di anugrahkan kepada
setiap anak, apakah anak itu pelukis, pebisnis, presiden itulah tugas kita
sebagai orang tua untuk menguak setitik misteri itu, bukan mengganti misteri
tersebut manjadi alasan pratktis-ekonomis demi memenuhi kebutuhan sehari-hari
maka pendidikan bukan lah menjadi perhatian utama. Seperti itu dulu opini atau argument
ngawur saya, karena masih belajar dan masih perlu banyak membaca yang diselingi
diskusi alot di forum-forum warkop ataupun portal diskusi online, pokoknya Iqra
deh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar