Minggu, 26 Juni 2016

Jika malaikat memiliki perasaan, malaikat punya Logo.

Malaikat punya Logo
Jika malaikat memiliki perasaan dan manusia dengan empat dimensinya. Sejak kecil saya di ajarkan untuk percaya terhadap adanya malaikat yang memiliki beberapa tugas, setiap malaikat memiliki tugasnya masing-masing. Malaikat Jibril memiliki tugas memberikan wahyu, Malaikat Jibril sangat popular di benak saya karena setiap kecil kalau ngaji dan kalau orang tua habis beli makanan dan saya tidak mau membagi makan tersebut maka akan di nasihati dengan menyebutkan bahwa jika tak mau berbagi makanan tersebut maka akan di tanyai sama Malaikat Jibril. Saya yang masih umur terbilang balita dan kecil mengangguk saja untuk mengiyakan pernyataan tersebut dan mulai dari situ saya berbagai dengan kakak saya dan berlanjut dengan teman-teman saya hingga kini ke pada siapa saja ke setiap yang meminta bagiannya. Lucu juga mengingat orang tua mengajarkan sesuatu kata baru yaitu ‘Malaikat’ melalui keseharian saya, dipikir apa hubungannya Malaikat dengan berbagi ? tapi saya bisa menyakini malaikat ya sebab dari keseharian tersebut, lucu. Ada pula Malaikat Mikail yang bertugas untuk membagi rezeki kesemua mahluk yang hidup di alam raya ini dan juga bertugas untuk mengatur perputaran matahari, bulan termasuk bintang. Kayak polisi lalu lintas yah walau ga suka nilang juga, malah kalau ketemu bisa di kasih rizki hehe. Entah itu manusia yang jahat sekalipun Malaikat Mikail tetap memberi rizki-Nya karena memang malaikat tidak memiliki kecerdasan perasaan dan kecerdasan akal malaikat hanya memiliki kecerdasan patuh terhadap maha mengetahui. Jadi biarlah tak perlu kita melabeli orang lain itu jahat atau kafir sebelum kita melihat diri sendiri dahulu. Lanjut, Malaikat Isrofil adalah malaikat yang akan meniupkan sangkakala pada hari akhir atau hari kiamat atau hari kebangkitan, kebangkitan kita dari alam kubur yang lalau dikumpulkan pada padang mahsyar, dulu waktu ngaji suka di ceritain waktu pada  hari kebangkitan itu kita semua telanjang bulat tanpa sehelai benang pun atau tanpa memakai pakaian dan sepertinya kita sudah tidak memikirkan kanan kiri dan depan belakang, yang lain mau telanjang bulat atau ga pakai baju kita sudah diputus rasa nafsu dan birahi kita, yang ada adalah menunggu proses penghisaban setelah kita di kumpulkan di padang mahsyar, lucu juga sih kalau kita mikir pakai logika manusia soal hari akhir karena akal kita tak di program untuk memikirkan hal-hal yang memang adalah sekenario Tuhan jadi biar lah hati ini beriman dengan apa adanya, manusia penuh dengan kebimbangan sebab kepastian hanya milik-Nya. Nah ini Malaikat izroil yaitu malaikat yang bertugas mencabut nyawa, ya nyawa siapa pun sekali pun itu nyawa dari Nabi yang di ceritakan dengan agak sedikit di bumbui oleh logika manusia agar lebih masuk ke manusia, ceritanya ketika Nabi Muhammad SAW mencapai pada sakratul maut malaikta izroil segan untuk mencabut nyawa Nabi, sehingga hanya memerintahkan asistennya untuk perlahan mencabutnya namun pada akhirnya malaikat mengakhiri  keseganan itu karena ia memang harus patuh terhadap perintah-Nya, mungkin seperti itu yang saya ingat dari pelajaran agama waktu kecil soal kemalaikatan, guru ngaji suka membumbui dan membuat ilustrasi keadaan dari tafsir dan hadist ke sebentuk cerita yang berlogika agar kami anak-anak yang polos dan sukanya bermain layang-layang di sawah cukup bisa menerimanya, tak mengapa karena semua itu tentang sebuah cara kreative dari sang guru ngaji, semoga ilmu mu menjadi amal jariyah. Malaikat Mungkar adalah malaikat yang bertugas untuk mennyakan atau menguji dan pemeriksa amal juga menguji keyakinan kita di alam kubur setelah tujuh langkah para pelayat melangkah pergi sehabis mengburkan kita kelak, ceritanya mungkin kalau sekarang sering di umpamakan dengan rasa humor yang bertujuan untuk mengalihkan kita terhadap kesombongan kita terhadap kematian itu sendiri, sebab kita terlalu sombong untuk bisa memahami apakah kita sudah cukup bekal dan amal untuk kelak kita mendapat ujian pertama setelah mencium liang lahat yang dingin senyap itu ? mungkin banyak yang sombong dan juga banyak yang telah berfikir tetapi jarang untuk yang merenungkannya, beberapa pertanyaan yang saya ingat seperti ‘siapa Tuhan mu ?’ kita jawab Tuhan saya Tuhan Allah, ‘siapa Nabi mu ?’ kita jawab Nabi saya Nabi Muhammad SAW, ‘Apa Agama mu ?’ Agama saya Agama Islam, ‘Apa Kitab mu’, kitab saya kitab Al-Quran dan siapakah diri mu ? tentu Muslimin. Oh iya yang juga bertugas menanyai di alam kubur ialah malaikat Nakir yang mungkin sebagai juru tulis dan sebagai pencambuk jika kita menjawab pertanyaan itu salah (berbicara dengan logika). Kemudian malaikat yang hobinya mencatat kebaikan adalah Malaikat Roqib yang kata pak guru ngaji dulu berada di setiap pundak manusia sebelah kanan, kanan karena identic dengan kebaikan (berbiacara dengan logika) lalu kemabran dari Malaikat Roqib adalah Malaikat Atid yang berugas mencatat amal buruk dari setiap manusia dan malaikat ini bertengger di bahu kiri manusia kata guru ngaji dulu seperti itu (berbicara dengan logika), lucu juga karena kalau dengan logika kita berfikri bahwa Malaikat Roqib dan Atid akan memasang 'action cam' di pundak kanan-kiri manusia biar bisa nyatet amal baik dan buruk dari manusia hehe lucu yah logika manusia. Nah ini dia malaikat yang ganteng yatu Malaikat Ridwan yang bertugas menjaga pintu surga atau kuncennya surga kalau orang Jawa memberi gelar seseorang penjaga gunung, apakah surga itu perlu di jaga ? mungkin perlu karena neraka sebelahan sama surga. Kenapa bisa ganteng Malaikat Ridwan tersebut ? sebab teman saya yang bernama Ridwan anak kuliahan di kota kenamaan menjuluki dirinya Ridwan ganteng kok bisa karena memang ibunya suka memanggilnya ganteng dan mengukuhkanyan ganteng dengan sebuah piala Oscar hehe, ngarang juga yah. Dan terkahir adalah Malaikat Malik yang bertugas sebagai kuncennya neraka satu perusahaan sama si Malaikat Ridwan tuh, nah karena seringnya saya mendengar kata Malik yang di sebabkan nama bapak teman saya yang bernama Malik tersebut, karena dulu trennya kalau mau manggil teman itu dengan nama orang tua apa lagi kalau namanya unik bisa setiap ketemu pasti di ledekin dengan nama bapaknya tuh anak, kasihan juga sih tapi yah namanya juga anak-anak nakal maungkin perlu pendidikan orang tua yang lebih baik lagi, ah jadi ngelantur gitu.

Malaikat memiliki perasaan, Jika malaikat memiliki perasaan dan manusia memiliki empat dimensi.
Syarat memiliki perasaan adalah diciptakan oleh-Nya raga yang terbuat dari tanah untuk menyisipkan perasaan dalam ruh, setelah itu sisipkan akal.
Atau ada yang pura-pura jadi manusia ? Pura-pura memiliki perasaan namun faktanya selalu patuh dengan nafsu ! Ia sadar menggenggam perasaan namun ia sembunyikan di bawah bantal agar hidupnya rural.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar