Sok-sok an renang tapi ga bisa meluncur dari atas haha. . . |
Pelajaran olahraga adalah favorite anak-anak sekelas karena
ini tidak mengandalkan tingkat berfikir yang terus menrus harus focus di tempat
duduk, namun fokusnya adalah pada gerak tubuh dan kelincahan tubuh dan system
motorik antara tubuh dan otak. Sehingga apa yang kita pikirkan berkesinambungan
dengan gerak tubuh. Memang rindu saya terhadap ritual rutin mingguan yang
didedikasikan hanya untuk berolahraga dan berekreasi, bermain bola dan
berlarian di matahari pagi menjadi upaya kita merilekskan tubuh dan pikiran
dari tekanan mata pelajaran yang sungguh menjemukan pada masa lampau itu.
Tersendat sendat dalam berkehidupan dari sudah lamanya kita tidak berolahraga
yang rutin, walau kata orang sih inikan cuman mata pelajaran dan ilmu yang kita
pelajari cuman dasar-dasar berolahraga dan ketika keluar dari sekolah maka
seharusnya kita tidak memikirkan itu sebagai prioritas namun jadi sampingan,
namun menurut saya olahraga penting walau dalam banyak institusi pendidikan
tinggi tidak lagi menjadi kewajiban peserta didik untuk mendapakantnya, hanya
beberapa institusi pendidikan tinggi yang menganjurkannya ada dalam proses
pembelajaran, selebihnya memfokuskan pada bidang jurusannya masing-masing.
Yang terjadi yah daya motivasi dan mentalitas sehat menurun drastic dan ditambah dengan tugas yang tidak manusiawi karena pendeknya waktu belajar dan cepatnya arus teknologi berkembang hingga pada suatu ketika saya mencoba lagi mencari jadwal olahraga yang rutin, mulai dari lari pagi, bersepeda, renang, futsal, basket atau sekadar mendaki pegunungan. Namun yang bertahan hingga kini adalah futsal dan renang kadang diselingi basket dan lari pagi yang intensnya mulai berkurang, dirasa-rasa kebutuhan akan olahraga meningkat namun untuk melakukan olahraga sangat sulit terjadwalkan secara rutin, entah itu bosan atau kesibukan yang membuat malas untuk berolahraga dan mencari teman yang memang intents dalam berolahraga itu sedikit sulit saat ini, lebih banyak mereka terjebak pada rutinitas yang berhubungan dengan pekerjaan atau memang mereka kurang berminat terhadap kecerdasaan olahraga, bisa dikatakan ini sangat berhubungan dengan passion yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar kita, dulu apakah ketika kita kecil dekat dengan orang-orang yang suka sepak bola entah itu pelaku atau sekadar penggemar bisa jadi itu salah satu pemicu ketertarikan passionnya saaat ini dan contoh lainnya jika kita sukanya olahraga ekstrim mungkin orang-orang terdekat kita juga suka olahraga ekstrim walau ini relative.
Yang terjadi yah daya motivasi dan mentalitas sehat menurun drastic dan ditambah dengan tugas yang tidak manusiawi karena pendeknya waktu belajar dan cepatnya arus teknologi berkembang hingga pada suatu ketika saya mencoba lagi mencari jadwal olahraga yang rutin, mulai dari lari pagi, bersepeda, renang, futsal, basket atau sekadar mendaki pegunungan. Namun yang bertahan hingga kini adalah futsal dan renang kadang diselingi basket dan lari pagi yang intensnya mulai berkurang, dirasa-rasa kebutuhan akan olahraga meningkat namun untuk melakukan olahraga sangat sulit terjadwalkan secara rutin, entah itu bosan atau kesibukan yang membuat malas untuk berolahraga dan mencari teman yang memang intents dalam berolahraga itu sedikit sulit saat ini, lebih banyak mereka terjebak pada rutinitas yang berhubungan dengan pekerjaan atau memang mereka kurang berminat terhadap kecerdasaan olahraga, bisa dikatakan ini sangat berhubungan dengan passion yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar kita, dulu apakah ketika kita kecil dekat dengan orang-orang yang suka sepak bola entah itu pelaku atau sekadar penggemar bisa jadi itu salah satu pemicu ketertarikan passionnya saaat ini dan contoh lainnya jika kita sukanya olahraga ekstrim mungkin orang-orang terdekat kita juga suka olahraga ekstrim walau ini relative.
Sebenarnya saya cuman mau bilang kapan kita latihan renang
lagi kaya dulu yah kang, bro, cuy, gaes ? cari teman seperhobian yang
mengandalakan kecerdasan otak dalam olahraga, multitalenta kalau perlu biar
bisa saya yang diajari untuk berolahraga yang asik dan benar. Dulu memang saya
tidak bisa berenang hingga 3 tahun lamanya saya terus membiasakan diri didalam
air mencoba membiasakan gerakan kaki dan tangan yang setiap minggu sekali rutin
mengunjungi sebuah pemandian gratis, cuman bayar parkir 2ribu sudah bisa
latihan renang sepuasnya, syukur sekarang saya sudah bisa menari-nari di dalam
air yang jernih dan alami tanpa kaporite itu yang bau, terimaksih untuk
teman-teman yang telah mengajari dan membantu atau sekadar menemani saya ke
tempat pemandian tersebut, karena setelah berenang kita bisa ngopi-ngopi dan
makan tempe belah tipis yang digoreng dadakan dan dengan metode goreng mendoan
alias setengah mateng, di tambah sambal khas warung tersebut pokoke nikmat lah
apa lagi sering dibayarin temen-temen hehe.
Tetapi ada pula masanya ketika cuman lari sendiri, bersepeda
sendiri dan bahkan ketika futsal untuk nyari teman yang mau datang main bareng
juga susahnya minta ampun, mau sore mau pagi, mau siang, mau malam sama aja ga
ada yang niat datang tuh. Kadang juga saya main bola sendiri di lapangan deket
kost-an ku yang lama, lucu juga yah kalau dirasa-rasa, apa memang bener hobi
saya ini aneh yah kok sampe ga ada yang berminat gitu ?
Kapan kita latihan renang lagi Kang ?
Reservoir yang mendadak jadi kolam pemandian dengan air alami, asekk |
Bak mandi yang ga perlu pakai keran, mancur terus euyy. . . |
Kadang ada kakak-kakak yang kelewat tipis kaosnya, masalah mentalitas di uji di sini haha. . . |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar