Rabu, 25 Mei 2016

Kopi proletar dan kopi kapitalis

Kopi ada dua jenisnya yang saya nilai dari sudut proletar dan kapitalis, ketika itu ada sebuah warkop yang menampung dua kopi tersebut dalam satu meja dengan obrolan sebagai bahan pemanfaatan waktu, karena segala sesuatu diciptakan dan tercipta pasti memiliki manfaat dan peranannya masing-masing. Kadang dari kopi proletar berceloteh bahwa kopi original kini sepi pelanggannya kebanyakan sudah beralih ke kopi-kopi model artificial yang lebih mengedepankan permukaan dari pada rasa atau khas produk local, kopi kapitalis menyahuti bahwa bukan salah mu menjadi kopi yang proletar atau kopi milik rakyat asli suatu daerah atau kopi murni tanpa campuran beras dan jagun kaya saya ini, yang bodoh adalah ketika orang-orang negeri ini terlalu ribut untuk masalah artificial alias masalah fisik tapi lupa untuk memaknai semua yang mereka buat atau akan mereka lakukan. Tetaplah jadi dirimu yang proletar karena ketika saya menjadi kopi kapitalis tanpa ada teman yang proletar akan sulit untuk menjadi gunjingan khalayak pecinta kopi di negeri pertiwi ini. Kopi proletar bersedih dan berkata, naïf memang keadaan kita ini kini hanya karena beberapa kebutuhan, hanya karena kebutuhan mendasar yang nyasar entah untuk apa kita berdua jadi sebuah gunjingan yang memang tak enak di dengar.
Di satu sisi local itu perlu didukung namun industry tak mau melirik pada hal kelocalan karena kebutuhan rumah tangga telah menggunung setelah pesatnya teknologi dan informasi. Mau jadi kopi proletar atau kopi kapitalis yang jelas hakikatnya kita terlahir untuk disesap entah itu pakai gula pasir, pakai gula bubuk, gula batu atau mix pake susu atau cream atau apalah yang jelas kita hanya sebuah alasan untuk melahirkan obrolan dan curahan orang-orang tentang lingkungan, konservasi, Negara, agama, pendidikan atau sekadar bertatapan tanpa berbincang. Ada hal ajaib yang muncul cuman dari segelas kopi, teh, susu, cokelat dll. Ada hal-hal yang tak tertulis karena belum tentu yang tertulis perlu dibaca dan dipahami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar